PENGERTIAN
AKUNTANSI
Akuntansi adalah
pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan
membantu manajer, investor, otoritas pajak dan
pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah
seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan.
Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi
bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat
dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan
lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang
terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan
adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis
dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan.
Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi,
adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu
organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi
tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip
akuntansi yang berterima umum.
Perkembangan akuntansi dapat dikatakan terkait dengan
perkembangan dalam dunia usaha. Di mulai sejak manusia mengenal hitungan uang
dan melakukan pencatatan hitungan itu. Tepatnya pada pertengahan abad ke-14, di
mana para pedagang di Genoa sering membuat catatan harta yang selalu dibawa
oleh mereka sewaktu berangkat berlayar beserta harta yang ada pada waktu akhir
pelayarannya. Mereka selanjutnya membandingkan hasilnya untuk menghitung laba
atau rugi dari kegiatan perdagangan tersebut.
Lucas Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi. Beliau
mengarang buku yang berjudul Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni et
Proportionalita, di mana pada buku tersebut terdapat ada beberapa bagian
yang membahas tentang perhitungan keuangan untuk para pengusaha.
Pada akhir abad ke-15, Romawi sebagai pusat perdagangan
sudah mulai berkurang dan berpindah ke negara-negara jalur perdagangan baru
seperti Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris.
Pada abad ke-19 berkembang revolusi industri di daratan
Eropa. Dengan adanya perubahan teknologi industri berdampak pada perkembangan
ilmu akuntansi yang akhirnya melahirkan konsep penyusutan atau yang kita kenal
sebagai depresiasi.
Selanjutnya dengan adanya penemuan benua Amerika menyebabkan
para pengusaha Eropa tersebut hijrah ke Amerika.
Pada akhir abad ke-19 berdiri dan berkembangnya banyak
perusahaan besar di Amerika yang turut pula mengembangkan konsep akuntansi.
Berikut merupakan
kronologi perkembangan akuntansi dari zaman ke zaman yaitu :
Zaman Pra Industrisasi Sebelum Masehi
Catatan tertua yang diketahui dari hasil penelitian sejarah
adalah
1. Lembaran dari tanah liat yang memuat catatan – catatan
pembayaran upah di Babylonia pada sekitar 3.600 tahun sebelum masehi.
2. Bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan dan sitem-sistem
kontrol akuntansi yang dijumpai di kerajaan mesir kuno dan yunani.
Saat terjadinya Perang salib yang dimulai pada abad ke-11 hingga
akhir abad ke-13, memberikan dorongan bagi perkembangan di Italia yang membuka
hubungan baru ke asia. Lalu muncullah agen-agen dan partnership.
Karya tulis pertama yang mengulas tata buku berpasangan (double
entry) berjudul summa de arithmetic, geometria, proportioni et proportionslita
dipublikasikan di venesia (Italia) sebagai pengarangnya adalah Lucas Pacioli yang
sampai saat ini dikenal sebagai Bapak Akuntansi.
Pada abad pertengahan, terdapat hal penting diantaranya adalah
ilmu berhitung dan dipergunakannya mata uang secara luas sebagai alat
pertukaran, dikenalnya angka arab yang lebih sederhana. Oleh karena itu
dominasi angka-angka romawi yang telah digunakan selama berabad-abad menjadi
tenggelam dan banyak di tinggalkan setelah ditemukannya sistem tata buku
berpasangan. Tetapi sebaliknya pertumbuhan akuntansi menjadi kian pesat.
Pada abad
ke-17sampai 18, berbagai buku teks mulai mempersonifikasikan semua rekening dan
transaksi, sebagai usaha dari penulis untuk merasionalisasikan kaidah
pendebetan dan pengkreditan rekening / perkiraan. Perkembangan lainnya adalah
dibuatnya perhitungan rugi laba pada setiap akhir tahun , dan tidak lagi dibuat
pada setiap akhir ventura sebagaimana sebelumnya.
Zaman Industrisasi Abad Ke-18 Hingga Abad Ke-20
Pada abad ke 18 di Eropa Barat terjadi revolusi industri, yaitu
peralihan industri yang awalnya segala sesuatunya dikerjakan dengan menggunakan
tangan manusia secara langsung (manual) ke sistem pabrik dengan menggunakan
alat-alat berat yaitu mesin-mesin.
Maka terbentuklah badan hukum yang memungkinkan suatu organisai
usaha memperoleh sejumlah besar modal dari masyarakat melalui penjualan saham.
Di balik perkembangan badan usaha tersebut, muncul suatu kebutuhan baru dari
kalangan masyarakat yang berkepentingan terhadap perusahaan. Berupa pemeriksaan
akuntansi independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang
disapkan oleh manajemen perusahaan dapat di percaya. Tanggung jawab untuk
meyakinkan bahwa laporan keuangan telah memenuhi fungsinya sebagai
pertanggungjawaban, tetap berada di tangan akuntan publik. Untuk malakukan
peran tersebut , akuntan di tuntut harus berwawasan luas, adil dan tidak
memihak, sehingga pendapatnya dapat dipercaya.
Adanya desakan kebutuhan jasa akuntansi yang profesional,
mengakibatkan dibukanya sebuah lembaga yang memberikan lisensi akuntan publik
terdaftar (CPAs) di seluruh Negara Amerika Serikat.
Pada tahun
1887, para akuntan publik yang terdaftar tersebut mendirikan asosiasi akuntan
yang pertama di Amerika Serikat bernama American Association of Accountants. Di
tahun 1917 berganti menjadi American Insitute of Acountants, hingga saat ini
dikenal sebagai American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA).
Perkembangan
hubungan ekonomi dan perdagangan internasional yang diwarnai dengan pesatnya
investasi antar negara, pertumbuhan perusahaan internasional dan pertumbuhan
profesi akuntansi serta pengaruhnya terhadapdunia usaha, pendidikan dan
masyarakat luas, akhirnya tahun 1972 di Sydney, Australia ICA (International
Congress Of Accounting) membentuk organisasi profesi akuntan internasional guna
mengembangkan standar-standar akuntansi yang patut diterima secara global.
Menyusul kemudian terbentuknya International Coordinator Committee
Accounting Profession (ICCAP) dan International Acoounting
Standars Committee (IASC)pada tahun 1973.
Pada tahun
1972 &1973 terdapat suatu kemajuan bagi organisasi profesi akuntan di
Amerika Serikat terjadi yaitu saat didirikan dan di organisasikannya Financial
Accounting Standards Board ( FASB) dan Financial Accounting
Foundation (FAF)yang kian memperkuat kedudukan profesi akuntansi di negara
tersebut. Melalui keluaran-keluarannya yang lebih berarti , tepat guna, cepat
dan responsive, FASB menggalang kredibilitas dan sekaligus meraih dukungan
publik akuntansi serta kalangan yang terkait keberadaanya seperti SEC.
Zaman Perang Dunia Ke-2
Awal sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia tidak lepas
dari perkembangan akuntansi di negara Belanda pada abad pertengahan. Dalam buku
Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, D, G, Stible dan St. J. Stroomberg
tercatat bahwa akuntansi di Indonesia paling tidak sudah dikenal pada tahun
1642. Hal ini dibuktikan adanya sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh Gubernur
Jendral mengenai pengurusan pembukuan penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, serta
uang yang perlukan untuk eksploitasi garnisun-garnisun galangan kapal yang ada
di Batavia dan Surabaya. Bukti lain yang diketahui adalah catatan pemukuan dari
Amphioen Societeit (didirikan di Batavia pada tahun 1747) yang dengan jelas
menggambarkan pengaruh dari metode-metode Italia.
Tanggal 8 Desember 1941 jepang mencetuskan perang melawan
sekutu, dengan cepat bergerak. Pada tanggal 9 Maret 1942 memaksa pemerintah
Hindia Belanda untuk menyerah tanpa syarat di Kalijati (Indonesia). Sejak
tanggal tersebut, maka jepang menggantikan kedudukan Belanda sebagai penjajah
di Indonesia.mengakibatkan Pendidikan yang semakin terbengkalai , dan keadaan
rakyat makin menderita dan sengsara.
Akhir perang
dunia ke-dua pada tanggal 15 Agustus 1945 terjadi ketika,jepang menyerah tanpa
syarat kepada sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Australia, Selandia
Baru, dan Belanda). Pada kenyataannya ternyata keberadaan jepang tidak membawa
pengaruh yang berarti terhadap metode pembukuan yang ada pada saat itu.
Praktek-praktek akuntansi jepang terbatas hanya untuk mencatat
kegiatan-kegiatan mereka dan itu pun dilakukan dengan menggunakan huruf-huruf
kanji.
Zaman Multinasional
Pada masa pemerintahan orde baru ditandai oleh keberhasilan
pemerintah orde baru di tahun 1969 membuat perekonomian Indonesia normal
kembali, disamping mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap mata uang rupiah,
serta pemerintah mulai melancarkan rencana pembangunan lima tahun (REPELITA 1).
Untuk melakukan REPELITA 1 tersebut membutuhkan modal yang
sangat besar. Karenanya pemerintah mengalang modal baik dari dalam negeri
seperti melalui deposito, tabanas, taska, penjualan sertifikat Indonesia, dan
sertifikat dana reksa, serta pasar modal) maupun dari luar negeri (seperti
melalui pemberian izin PMA, serta mengusahakan perolehan dana dari lembaga
keuangan internasional dan IGGI).
Kehadiran berbagai perusahaan PMA di Indonesia membawa
praktik-praktik akuntansi dari negara-negara tersebut. Adanya perusahaan
amerika membuka celah bagi masuknya kantor-kantor akuntan asing ke Indonesia
guna mengatasi kelangkaan tenaga kerja akuntan serta pesatnya perkembangan
praktik akuntansi.
Berikut merupakan penjelasannya penetapkan prinsip-prinsip
akuntansi dan perkembangan akuntansi di Indonesia.
o
Pada masa penjajahan Belanda, akuntansi sudah mulai
diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Tetapi jejak yang jelas baru
dapat diketahui pada pembukuan Amphioen Societeyt yang berdiri di Jakarta tahun
1747. Akhir tahun 1870-an, seiring berkembangnya perusahaan-perusahaan baru di
Indonesia, ditemukanlah suatu metode pembukuan baru yang lebih efisien dari
sebelumnya. Tahun 1907 diperkenalka teknik auditing (pemeriksaaan) yaitu teknik
untuk mengontrol pembukuan perusahaan. Mulai saat itulah muncul kantor-kantor
akuntan di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda ini tidak bayak orang Indonesia
yang bekerja sebagai akuntan. Mereka yang bekerja di bidang akuntansi hanya
sebagai tenaga pelaksana.
o
Masa penjajahan Jepang pada masa ini Indonesia sangat kekurangan
tenaga di bidang akuntansi karena jabatan-jabatan tersebut kosong pasca
Indonesia ditinggalkan Belanda. Untuk mengisi kekosongan itu didirikan
kursus-kursus akuntansi bagi orang-orang Indonesia.
o
Masa setelah kemerdekaan, Indonesia masih tetap kekurangan
tenaga di bidang akuntansi. Pada tahun 1947 hanya ada seorang akuntan Indonesia
yaitu Prof. Dr. Aboetari. Lalu didirikanlah kursus-kursus untuk mendidik tenaga
di bidang akuntansi bagi orang-orang Indonesia. Selain itu, pemerintah mulai
mengirim putra-putrinya ke luar negeri untuk memperdalam ilmu akuntansi.
Sedangkan di dalam negeri ilmu ini mulai dirintis dengan dibukanya jurusan
akuntansi di perguruan-perguruan tinggi seperti di Universitas Indonesia,
Universitas Pajajaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatra Utara,
Universitas Airlangga, dan Institute Ilmu Keuangan.
o
Pada tanggal 23 Desember 1957 berdiri organisasi profesi akuntan
yang diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Profesi di bidang akuntansi
mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967 yaitu ketika dikeluarkannya
Undang-undang Penanaman Modal Asing dan Undang-undang Penanaman Modal Dalam
Negeri di tahun 1968. Kedua undang-undang ini sangat berpengaruh pada
perkembangan perusahaan baru yang menuntut perkembangan profesi di bidang
akuntansi.
o
Pada saat ini pemerintah sedang melakukan berbagai usaha untuk
mempercepat pertumbuhan tenaga akuntan di Indonesia. Pemerintah juga harus ikut
berperan dalam penerapan IFRS di Indonesia. Terutama di bidang perpajakan yang
berkaitan dengan revaluasi aktiva sebagai konsekuensi dari penerapan fair
value. Pemerintah masih memberlakukan pajak final sebesar 10% atas transaksi
revaluasi atas aktiva tetap. Dengan fair value, berarti nilai aset dihitung
berdasarkan harga pasar. Ini berarti, aset-aset perusahaan akan cenderung
mengalami kenaikan dan perusahaan berkewajiban membayar pajak final 10% atas
revaluasi aktiva tetap. Mungkinkan perusahaan bersedia membayar pajak final,
padahal tidak ada aliran kas masuk yang berarti. Sejak tahun 2004, IAI telah
melakukan konvergensi antara GAAP dan IFRS untuk mencapai daya saing global dan
bersifat universal. Pada tahun ini diharapkan perbedaan antara GAAP dan IFRS
dapat diselesaikan dan IFRS pun dapat diterapkan sepenuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar